1.
Identifikasi Bakat
Ø Ryhan ketika sejak dalam kandungan sering di
dengarkan dengan lantunan ayat suci AL-QUR’AN sehingga ketika terlahir iya
terbiasa dengan lantunan ayat suci al-qur’an, tapi ketika berusia 6 bulan baru
di ketahui kalau ryhan terkena hydrosepalus (penumpukan cairan di kepala)
sehingga membuat kepala ry terus membesar dan ryhan harus melakukan beberapa
kali operasi untuk mengeluarkan cairan yang berada di kepalanya untuk
mengembalikan kembali ukuran kepalanya. Operasi tersebut berhasil dan ryhan
kini sudah berusia 6 thn dan ry menjadi anak yang sangat sehat dan sangat
aktif. Tapi efek dari operasi tersebut membuat adanya tarikan di sekitar mata
sehingga membuat ryhan sulit untuk fokus ketika melihat tapi, itu tidak
menghalanginya. Ryhan sangat pandai mengaji bahkan iya mampu untuk berceramah
dengan baik di hadapan para ibu-ibu atau bapa-bapa yang sedang mengedakan
pengajian dengan materi yang sering iya dengar di sekitarnya, ry mampu membaca
sholawat dengan sangat hafal dan jelas, mampu mengahafal beberapa surah pendek.
Hal itu karena selama ryhan di dalam kandungan sudah di dengarkan lantunan ayat
-suci al-qur’an dan ketika ry sakit orangtuanya tidak pernah berhenti
melantunkan ayat suci al-qur’an, sehingga iya dapat dengan mudah melakukan
semua itu yang belum tentu anak seusianya bisa melakukan itu. Ry hanya mampu
mendengarkan dengan baik apa saja yang oranglain bicarakan dan dengan mudah
menghafal. Orangtuanya pun berencana untuk terus mengembangkan bakat yang
dimiliki ry dengan cara memasukkan ry ke dalam sebuah pesantren, agar ry
menjadi lebih baik dengan segala kekurangan yang ry punya dan dapat berguna
bagi oranglain.
Perkembangan
fisik ry normal seperti anak seusianya
hanya bedanya ry mengalami sulit untuk fokus ketika melihat, hal itu di
sebabkan karena operasi yang pernah dilakukan ry. Ry memiliki tingkat
inisiatif, imajinasi dan kreatifitas yang tinggi. Tapi ry memiliki gangguan
sosialisasi, emosi tinggi dan labil, agresifitas tinggi, gangguan konsentrasi,
impulsifitas tinggi, gangguan tidur, hiperaktif dan beberapa gangguan perilaku
lainnya. Ry juga sering mengeluarkan pertanyaan yang menggelitik dan tak
terduga. Kadang ry tidak puas dengan jawaban yang diberikan, sehingga terus berusaha
mencari jawaban-jawaban lain, memiliki rasa tidak puas yang beralasan, yang
bagi anak-anak lain puas atau menerima begitu saja akan hal-hal ilmiah. Ry juga
sering mempreteli mainannya, bukan karena dia nakal tapi karena rasa ingin
tahunya. Kemauan untuk bekerja sendirian dalam jangka waktu yang lama.
Bakat yang
dimiliki ry adalah bakat kemahiran.
Ø Pertama kali menulis saat usia 13 tahun itu
kira-kira masih kelas 2 SMP. Karena sebelumnya juga sering baca-baca cerpen
dari majalah anak-anak seperti majalah bobo, dari situ tertarik untuk menulis
sebuah cerita. Saat kelas 2 SMP mulai menekuni membuat cerita pendek, mulai
dari cerita anak-anak sampai cerita yang bergenre romance. Seiring berjalannya
waktu kegiatan tulis menulis saya mulai agak berkurang, karena saya lebih
tertarik untuk membaca novel-novel remaja yang bergenre dystopian, thriller,
dan adventure. Dari novel-novel tersebut saya menemukan pelajaran baru untuk
menulis kembali, dan kali ini bahasa dan pola cerita yang saya tulis sangat
berbeda dari tulisan-tulisan saya yang sebelumnya. Karena sudah semakin
tertarik akhirnya saya juga sering mengikuti lomba-lomba dan kompetisi menulis
cerpen. Sejauh ini dalam menulis saya sering mendapatkan inspirasi ketika
sedang sibuk dengan kegiatan lain, seperti sekolah, belajar dan
kegiatan-kegiatan lain yang menyibukkan. Namun, jika keadaan saya sedang santai
dan tidak ada sesuatu hal yang mengganggu saya, inspirasi untuk menulis sulit
saya dapatkan. Jika saya ingin mudah mendapatkan inspirasi maka saya akan
mencoba untuk tidak memfokuskan pada cerita yang sedang saya buat dan inspirasi
bisa mudah saja datang. Ketika saya melihat ada sebuah kompetisi project
menulis yang judulnya Surat Untuk Penghuni Surga yang diselenggarakan oleh
suatu penerbit buku online, saya tertarik untuk mengikutinya. Di project
menulis ini peserta harus membuat sebuah surat yang ditujukan untuk seseorang
yang sudah berada disurga, entah itu perasaan yang masih terpendam, rindu, dan
lain sebagainya. Saya langsung teringat oleh Almarhum ibu saya dan dari situ
saya mulai mendapatkan inspirasi untuk menulis surat yang akan saya lombakan
diproject menulis tersebut. Alhamdulillah, surat saya lolos seleksi dan
akhirnya surat saya dibukukan beserta dengan surat dari peserta-peserta lain
yang lolos.
Bakat yang
dimiliki adalah bakat kemahiran.
2.
Hubungan Kreativitas Dan Keberbakatan
Konsepsi “
Three-Ring Conception” dari Renzulli dan kawan – kawan ( 1981), yang menyatakan
bahwa tiga ciri pokok yang merupakan kriteria ( persyaratan) keberbakatan ialah
keterkaitan antara :
1.
Kemampuan umum di
atas rata – rata
2.
Kreativitas di
atas rata – rata, dan
3.
Pengikatan diri
terhadap tugas ( task commitment cukup tinggi)
v Kemampuan
diatas rata – rata
Salah satu
kesalahan dalam identifikasi anak berbakat ialah anggapan bahwa hanya
kecerdasan dan kecakapan sebagaimana diukur dengan tes prestasi belajar yang
menentukan keberbakatan dan produktivitas kreatif seseorang. Bahkan Terman (
1959) yang dalam penelitiannya terhadap anak berbakat hanya menggunakan
kriteria inteligen, dalam tulisan – tulisannya kemudian mengakui bahwa
inteligensi tinggi tidak sinonim dengan keberbakatan. Wallach ( 1976 ) pun
menunjukkan bahwa mencapai skor tertinggi pada tes akademis belum tentu
mencerminkan potensi untuk kinerja kreatif produktif.Dalam istilah “ kemampuan
umum” tercakup barbagai bidang kemampuan yang biasanya diukur oleh tes
inteligensi, prestasi, bakat, kemampuan, mental primer, dan berpikir kreatif.
Sebagai contoh adalah penalaran, verbal numerical, kemampuan spasial, kelancaran
dalam memberikan ide, dan orisinalitas. Kemampuan umum ini merupakan salah atu
kelompok keberbakatan di samping kreativitas dan “task – commitment”.
v Kreativitas
diatas rata –rata
Kelompok (
cluster) kedua yang dimiliki anak / orang berbakat ialah kreativitas sebagai
kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan
memberikan gagasan – gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan
masalah, atau sebagai kemampuan untuk
melihat hubungan – hubungan baru antara unsur – unsur yang sudah ada
sebelumnya.
v Pengikatan
diri terhadap tugas
Kelompok
karakteristik yang ketiga yang ditemukan pada individu yang kreatif produktif
ialah pengikatan diri terhadap tugas sebagai bentuk motivasi yang internal yang
mendorong seseorang untuk tekun dan ulet mengerjakan tugasnya, meskipun
mengalami macam – macam rintangan atau hambatan, menyelesaikan tugas yang
menjadi tanggung jawabnya, karena ia telah mengikatkan diri terhadap tugas
tersebut atas kehendaknya sendiri.
Jadi, seseorang yang memiliki kreativitas
pasti berbakat, tetapi seseorang yang berbakat belum tentu memiliki
kreativitas.