Senin, 24 November 2014

MANUSIA DAN PENDERITAAN "TSUNAMI"

MANUSIA DAN PENDERITAAN
    Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar. Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti.
A.     Hal-hal positif yang dapat diterapkan dalam kehidupan untuk menyikapi penderitaan :
1.      Tabah dengan penderitaan yang sedang dialami, tidak pantang menyerah
2.      Selalu bersyukur dengan apa yang telah kita dapat
3.      Selalu membantu orang lain yang mendapatkan penderitaan
4.      Tidak membesar-besarkan penderitaan
5.      Selalu memiliki pengetahuan yang luas dalam hal penderitaan
6.      Selalu positive thinking dengan apa yang kita dapat
7.      Membuat penderitaan itu merupakan sesuatu yang positif untuk kita dan menjadi bangkit dari keterpurukan
8.      Selalu memakai pikiran kita dengan baik
9.      Membuat penderitaan itu merupakan berkat dari Tuhan sebagai pikiran bahwa dengan penderitaan hidup dapat menjadi lebih berwarna. Tidak hanya rasa manis saja tetapi rasa pahit, asin, gurih, asam yang ada di dalam kehidupan kita
B.    Hal-hal negatif yang harus dijauhi dalam kehidupan menyikapi penderitaan :
1.      Jangan berfikir negatif tentang penderitaan yg kita hadapi
2.      Jangan selalu melihat bahwa rumput di halaman orang lain lebih hijau dari pada rumput di halaman rumah kita maksudnya Jangan melihat bahwa kehidupan orang lain lebih indah daripada hidup kita, sebenarnya tanpa disadari hidup kita sudah indah
3.      Jangan terlalu lama terpuruk dalam penderitaan
4.      Jangan perpikiran negatif tentang penderitaan yg kita hadapi, anggap saja itu cobaan yang akan indah akhirnya.
5.      Jangan selalu menilai bahwa hidup kita ini menderita, karena penderitaan itu adalah relatif. Maksudnya bahwa apa yang kita pikirkan tentang pengertian penderitaan itu pasti berbeda dengan pengertian dari orang lain
6.      Jangan selalu berpikir bahwa orang yang menderita adalah orang yang tidak dapat berbuat apa-apa. Bangkitlah dengan penderitaan itu, tidak semua orang pernah mendapatkan penderitaan yang sama denganmu
7.      Jangan pernah menilai bahwa penderitaan adalah pemberian dari Tuhan. Penderitaan adalah kita sendiri yang membuatnya. Kita yang menuai kita yang mendapatkan hasilnya
8.      Jangan melampiaskan rasa kecewa karena penderitaan yang kita hadapi kepada orang lain
9.      Jangan pernah menyusahkan orang lain
10.   Jangan bersikap tidak peduli dengan penderitaan orang lain.

Salah satu contoh manusia dan penderitaan :

A.    Pengertian Tsunami
            Tsunami (bahasa Jepang: 津波; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Sejarawan Yunani bernama Thucydides merupakan orang pertama yang mengaitkan tsunami dengan gempa bawah laut. Namun hingga abad ke-20, pengetahuan mengenai penyebab tsunami masih sangat minim. Penelitian masih terus dilakukan untuk memahami penyebab tsunami. geologi, geografi, dan oseanografi pada masa lalu menyebut tsunami sebagai "gelombang laut seismik". Sejarah Jepang mencatat setidaknya 196 tsunami telah terjadi.
            Tsunami dan gelombang pasang sama-sama menghasilkan gelombang air yang bergerak ke daratan, namun dalam kejadian tsunami, gerakan gelombang jauh lebih besar dan lebih lama, sehingga memberika kesan seperti gelombang pasang yang sangat tinggi. Meskipun pengertian yang menyamakan dengan "pasang-surut" meliputi "kemiripan" atau "memiliki kesamaan karakter" dengan gelombang pasang, pengertian ini tidak lagi tepat. Tsunami tidak hanya terbatas pada pelabuhan. Karenanya para geologis dan oseanografis sangat tidak merekomendasikan untuk menggunakan istilah ini.
B.    Proses Terjadinya Tsunami
            Jika berbicara mengenai proses terjadinya tsunami, maka kita tentu harus memulai dari penyebabnya, yakni perubahan permukaan laut yang bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Tsunami selalu diawali suatu pergerakan dahsyat yang lazim kita sebut gempa. Gempa bumi juga terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua. Meski diketahui bahwa gempa ini ada beragam jenis, namun 90% tsunami disebabkan oleh pergerakan lempeng di dalam perut bumi yang letaknya kebetulan ada di dalam wilayah lautan. Akan tetapi perlu juga disebutkan, sejarah pernah merekam tsunami yang dahsyat akibat meletusnya Gunung Krakatau. Gempa yang terjadi di dalam perut bumi akan mengakibatkan munculnya tekanan ke arah vertikal sehingga dasar lautan akan naik dan turun dalam rentang waktu yang singkat. Hal ini kemudian akan memicu ketidakseimbangan pada air lautan yang kemudian terdorong menjadi gelombang besar yang bergerak mencapai wilayah daratan.
            Gelombang tsunami ini merambat dengan kecepatan yang tak terbayangkan. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. Dan saat mencapai bibir pantai, kecepatannya berkurang menjadi 50 sampai 30 kilometer per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai.Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami. Jika kita mencermati proses terjadinya tsunami, tentu kita paham bahwa tak ada campur tangan manusia di dalamnya. Dengan demikian, kita tak memiliki kendali untuk mencegah penyebab tersebut. Namun, dengan persiapan dan kewaspadaan yang maksimal, kita bisa meminimalisir dampak bencana tsunami ini sendiri. Contoh yang baik sudah diperlihatkan Jepang. Meski rawan tsunami, namun kesadaran rakyatnya mampu menekan jumlah korban akibat bencana tersebut.
C.     Gempa yang menyebabkan tsunami
1.      Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
2.      Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
3.      Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
D.    Sistem Peringatan Dini Tsunami di Indonesia
Pemerintah Indonesia, dengan bantuan negara-negara donor, telah mengembangkan Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesian Tsunami Early Warning System - InaTEWS). Sistem ini berpusat pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Jakarta. Sistem ini memungkinkan BMKG mengirimkan peringatan tsunami jika terjadi gempa yang berpotensi mengakibatkan tsunami. Sistem yang ada sekarang ini sedang disempurnakan. Kedepannya, sistem ini akan dapat mengeluarkan 3 tingkat peringatan, sesuai dengan hasil perhitungan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (Decision Support System - DSS).Pengembangan Sistem Peringatan Dini Tsunami ini melibatkan banyak pihak, baik instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga internasional, lembaga non-pemerintah. Koordinator dari pihak Indonesia adalah Kementrian Negara Riset dan Teknologi (RISTEK). Sedangkan instansi yang ditunjuk dan bertanggung jawab untuk mengeluarkan INFO GEMPA dan PERINGATAN TSUNAMI adalah BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika). Sistem ini didesain untuk dapat mengeluarkan peringatan tsunami dalam waktu paling lama 5 menit setelah gempa terjadi. Sistem Peringatan Dini memiliki 4 komponen: Pengetahuan mengenai Bahaya dan Resiko, Peramalan, Peringatan, dan Reaksi.Observasi (Monitoring gempa dan permukaan laut), Integrasi dan Diseminasi Informasi, Kesiapsiagaan.
E.     Cara Kerja Sistem Peringatan Dini Tsunami di Indonesia
Sebuah Sistem Peringatan Dini Tsunami adalah merupakan rangkaian sistem kerja yang rumit dan melibatkan banyak pihak secara internasional, regional, nasional, daerah dan bermuara di Masyarakat.Apabila terjadi suatu Gempa, maka kejadian tersebut dicatat oleh alat Seismograf (pencatat gempa). Informasi gempa (kekuatan, lokasi, waktu kejadian) dikirimkan melalui satelit ke BMKG Jakarta. Selanjutnya BMG akan mengeluarkan INFO GEMPA yang disampaikan melalui peralatan teknis secara simultan. Data gempa dimasukkan dalam DSS untuk memperhitungkan apakah gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami. Perhitungan dilakukan berdasarkan jutaan skenario modelling yang sudah dibuat terlebih dahulu. Kemudian, BMKG dapat mengeluarkan INFO PERINGATAN TSUNAMI. Data gempa ini juga akan diintegrasikan dengan data dari peralatan sistem peringatan dini lainnya (GPS, BUOY, OBU, Tide Gauge) untuk memberikan konfirmasi apakah gelombang tsunami benar-benar sudah terbentuk. Informasi ini juga diteruskan oleh BMKG. BMKG menyampaikan info peringatan tsunami melalui beberapa institusi perantara, yang meliputi (Pemerintah Daerah dan Media). Institusi perantara inilah yang meneruskan informasi peringatan kepada masyarakat. BMKG juga menyampaikan info peringatan melalui SMS ke pengguna ponsel yang sudah terdaftar dalam database BMKG. Cara penyampaian Info Gempa tersebut untuk saat ini adalah melalui SMS, Facsimile, Telepon, Email, RANET (Radio Internet), FM RDS (Radio yang mempunyai fasilitas RDS/Radio Data System) dan melalui Website BMG (www.bmg.go.id).Pengalaman serta banyak kejadian dilapangan membuktikan bahwa meskipun banyak peralatan canggih yang digunakan, tetapi alat yang paling efektif hingga saat ini untuk Sistem Peringatan Dini Tsunami adalah RADIO. Oleh sebab itu, kepada masyarakat yang tinggal didaerah rawan Tsunami diminta untuk selalu siaga mempersiapkan RADIO FM untuk mendengarkan berita peringatan dini Tsunami. Alat lainnya yang juga dikenal ampuh adalah Radio Komunikasi Antar Penduduk. Organisasi yang mengurusnya adalah RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia). Mengapa Radio ? jawabannya sederhana, karena ketika gempa seringkali mati lampu tidak ada listrik. Radio dapat beroperasi dengan baterai. Selain itu karena ukurannya kecil, dapat dibawa-bawa (mobile). Radius komunikasinyapun relatif cukup memadai.

F.     Langkah yang harus dilakukan Sinoman Sadar Bencana antara lain :
1.      Petakan daerah rawan genangan tertinggi tsunami, jalur evakuasi, dan tempat penampungan sementara yang cukup aman.
2.      Berkoordinasi dengan Badan Meterologi dan Geofisika (BMG), kepolisian, pemerintah daerah, dan rumah sakit. Jika data dari BMG mengenai peringatan dini bencana tak bisa diharapkan kecepatannya, komunitas ini harus menghimpun gejala-gejala alam yang tidak biasa terjadi.
3.      Melakukan pertemuan rutin untuk menambah pengetahuan mengenai gempa dan tsunami. Jika perlu, mendatangkan ahli.
4.      Melakukan latihan secara reguler, baik terjadwal maupun tidak terjadwal.
5.      Buat deadline waktu respon evakuasi untuk diterapkan saat latihan agar dalam bencana sesungguhnya telah terbiasa merespon secara cepat.
6.      Buat kode tertentu yang dikenali masyarakat sekitar untuk menandakan evakuasi. Misalnya di Pulau Simeuleu yang paling dekat dengan episentrum gempa Aceh, memiliki istilah Semong yang diteriakkan berulang kali untuk menunjukkan adanya tsunami. Dengan kode ini, otomatis harus dilakukan evakuasi secepatnya ke tempat yang lebih tinggi.Menyebarkan gambar peta evakuasi di pelosok daerah tempat anggota komunitas tinggal.
7.      Menyebarkan gambar peta evakuasi di pelosok daerah tempat anggota komunitas tinggal.
G.    Sedangkan langkah yang harus dilakukan tiap individu adalah :
1.      Siapkan satu tas darurat yang sudah diisi keperluan-keperluan mengungsi untuk 3 hari. Di dalamnya termasuk, pakaian, makanan, surat-surat berharga, dan minuman secukupnya. Jangan membawa tas terlalu berat karena akan mengurangi kelincahan mobilitas.
2.      Selalu merespon tiap latihan dengan serius sama seperti saat terjadinya bencana.
3.      Selalu peka dengan fenomena alam yang tidak biasa.
4.      Untuk membaca tanda-tanda alam sebelum terjadinya tsunami,
5.      Terdengar suara gemuruh yang terjadi akibat pergeseran lapisan tanah. Suara ini bisa didengar dalam radius ratusan kilometer seperti yang terjadi saat gempa dan tsunami di Pangandaran lalu.
6.      ika pusat gempa berada di bawah permukaan laut dikedalaman dangkal dan kekuatan lebih dari 6 skala richter, perlu diwaspadai adanya tsunami.
7.      Jangka waktu sapuan gelombang tsunami di pesisir bisa dihitung berdasarkan jarak episentrumnya dengan pesisir.
8.      Garis pantai dengan cepat surut karena gaya yang ditimbulkan pergeseran lapisan tanah. Surutnya garis pantai ini bisa jadi cukup jauh.
9.      Karena surutnya garis pantai, tercium bau-bau yang khas seperti bau amis dan kadang bau belerang.
10.   Untuk wilayah yang memiliki jaringan pipa bawah tanah, terjadi kerusakan jaringan-jaringan pipa akibat gerakan permukaan tanah.
11.   Dalam sejumlah kasus, perilaku binatang juga bisa dijadikan peringatan dini terjadinya tsunami. Sesaat sebelum tsunami di Aceh, ribuan burung panik dan menjauhi pantai, sedangkan gajah-gajah di Thailand gelisah dan juga menjauhi pantai.
H.    Tips Menghadapi Tsunami
1.      Jika kamu berada di pantai dan secara mendadak melihat air laut yang surut melebihi dari biasanya, segeralah lari ke tempat yang tinggi.
2.      Jika kamu berada di pantai dan dari kejauhan tampak garis memanjang kehitaman tinggi, itu adalah gelombang yang sangat tinggi. Segeralah lari ke tempat yang tinggi.
3.      Panjatlah pohon yang cukup tinggi dan kuat, serta berpeganglah kuatkuat pada batang pohon tersebut.
4.      Jika kamu berada di rumah tingkat, segeralah naik ke lantai (tingkat) yang lebih tinggi.
I.       Tsunami dalam sejarah
A.     1 November 1755 - Tsunami menghancurkan Lisboa, ibu kota Portugal, dan menelan 60.000 korban jiwa.
B.      1883 - Pada tanggal 26 Agustus, letusan gunung Krakatau dan tsunami menewaskan lebih dari 36.000 jiwa.
C.      2004 - Pada tanggal 26 Desember 2004, gempa besar yang menimbulkan tsunami menelan korban jiwa lebih dari 250.000 di Asia Selatan, Asia Tenggara dan Afrika. Ketinggian tsunami 35 m,
D.     2006 - 17 Juli, Gempa yang menyebabkan tsunami terjadi di selatan pulau Jawa, Indonesia, dan setinggi maksimum ditemukan 21 meter di Pulau Nusakambangan. Memakan korban jiwa lebih dari 500 orang. Dan berasal dari selatan kota Ciamis
E.      2007 - 12 September, Bengkulu, Memakan korban jiwa 3 orang. Ketinggian tsunami 3-4 m.
F.       2010 - 27 Februari, Santiago, Chili
G.     2010 - 26 Oktober, Kepulauan Mentawai, Indonesia
H.     2011 - 11 Maret, Sendai, Jepang
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.


TSUNAMI ACEH
Pada tanggal 26 Desember 2004, terjadi gempa Bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh.Gempa terjadi pada waktu 7:58:53 WIB. Pusat gempa terletak pada bujur 3.316° N 95.854° EKoordinat: 3.316° N 95.854° E kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer. Gempa ini berkekuatan 9,3 menurut skala Richter dan dengan ini merupakan gempa Bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir ini yang menghantam Aceh, ikhtisar lokasi gempa Intensitas Seismografis Densitas Peta GoogleSumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.Gempa yang mengakibatkan tsunami menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami setinggi 9 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.Di Indonesia, gempa menelan lebih dari 126.000 korban jiwa. Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatra. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami. Tetapi, kebanyakan korban disebabkan oleh tsunami yang menghantam pantai barat Aceh dan Sumatera Utara. Kota Banda Aceh seketika hancur, lumpuh, bahkan rata dengan tanah. Hanya beberapa bangunan yang masih kokoh berdiri dan menjadi tempat berlindung warga yang selamat dari terjangan gelombang dahsyat itu.

Suasana di Lhok Nga, Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam setelah terjadi tsunami tanggal 26 Desember 2004. Semua bangunan hancur, kecuali masjid. DOK. TEMPO/Hariyanto
            Kini, setelah 9 tahun lebih telah dilewati, Aceh mulai bangkit. Roda perekonomian masyarakat Aceh mulai bergulir. Bahkan, sisa-sisa keganasan tsunami 2004 itu kini dijadikan museum dan tempat wisata.Jika Anda berkesempatan mengunjungi Kota Bumi Serambi Mekkah ini, jangan lewatkan 6 objek wisata mengenang tsunami tersebut. Yakni Museum Tsunami, PLTD Apung, Kapal Apung Lampulo, Masjid Raya Baiturrahman, Kuburan Massal, Monumen Aceh Thanks to the World. pendirian monumen peringatan adalah cara untuk memulihkan tekanan mental dan trauma yang dihadapi para korban.

       I.                   I.            Museum Tsunami  

Megah namun mencekam. Itulah kesan yang timbul saat melihat bangunan Museum Tsunami. Betapa tidak, museum yang didesain oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang saat itu menjadi dosen Institut Teknologi Bandug (ITB) itu menjadi penanda bencana mahadahsyat tsunami.Gedung yang diberi nama Rumoh Aceh as Escape Hill ini berwarna cokelat dengan tembok berlubang-lubang. Jika diperhatikan dari atas akan tampak seperti gelombang tsunami. Namun, bila diperhatikan dari samping akan tampak seperti kapal lengkap dengan cerobong asap dan geladak yang luas sebagai ecape building. Museum yang dibangun sejak 2006 oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Nangroe Aceh Darussalam-Nias ini menjadi lokasi pertama dan terlengkap menyajikan rekam jejak tsunami. Di dalamnya terdapat video, foto, serta alat peraga tsunami.Saat memasuki halaman museum, pengunjung akan menemukan bangkai helikopter milik Polri yang menjadi saksi bisu keganasan gelombang tsunami. Helikopter itu tidak sempat terbang akibat telah dilumat terlebih dahulu oleh gulungan ombak tsunami.Berjarak sekitar 1 Km dari Masjid Raya Banda Aceh, museum ini terlihat mencolok dibandingkan dengan bangunan lainnya. Museum yang menghabiskan dana Rp140 miliar ini memiliki efek 4 dimensi dalam menggambarkan bencana tsunami.Museum ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 23 Februari 2008. Museum tsunami Aceh lokasinya terdapat di jalan Iskandar Muda Banda Aceh. Lokasinya berada tepat di tengah-tengah ibukota Provinsi Aceh dan bersebelahan tempat wisata bersejarah lain seperti Peutjoet, Kerkhoff, Blang Padang, serta Taman Sari.
     II.            PLTD Apung 

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung, kapal seberat 2.600 ton milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) ini menjadi bukti keganasan gelombang tsunami.Kapal dengan panjang 63 meter dan luas 1.900 meter persegi ini terseret gelombang tsunami dari Pantai Ulee Lheue sejauh 5 Km. Kapal ini kemudian terdampar di Gampong Punge Blang Cut Kota Banda Aceh.PLTD Apung ini pada awalnya didatangkan ke Banda Aceh guna memenuhi kebutuhan pasokan listrik di kota tersebut sebesar 10,5 Megawatt. Pasalnya, saat terjadi konflik di Aceh, banyak menara listrik PLN yang dirobohkan sehingga pasokan listrik terganggu.Kini, PLTD Apung yang tersapu ombak itu tetap berada di tengah kota dan dijadikan monumen peringatan tsunami. Pemerintah Provinsi Aceh membuat taman edukasi di sekitar monumen PLTD Apung seluas 2 hektare.Taman edukasi dilengkapi dengan catatan-catatan informasi tsunami berikut foto-foto yang diabadikan saat bencana itu menerjang. Jembatan-jembatan telah dibangun agar pengunjung dapat menikmati wisata di PLTD Apung itu.Tidak jauh dari PLTD, terdapat sebuah prasasti setinggi 2,5 meter. Prasasti berbentuk jam bundar itu menunjukkan waktu pukul 07.55 WIB, tepat saat gelombang tsunami menyapu Aceh. Pada miniatur gelombang tsunami juga terdapat gambar timbul berbentuk rumah dan manusia hanyut tersapu tsunami.
  III.            Kapal Apung Lampulo 

Kapal nelayan ini menjadi bukti keganasan gelombang tsunami berikutnya. Kapal yang saat itu baru selesai diperbaiki terseret ombak sejauh 3 Km dan mendarat tepat di atas sebuah rumah milik penduduk di Gampong Lampulo, Banda Aceh.Masyarakat Banda Aceh kemudian menyebutnya dengan kapal apung Lampulo. Kapal ini tercatat telah menyelamatkan nyawa 59 orang yang menumpang di atasnya dari hempasan dahsyat tsunami.Dari informasi di lokasi yang kini menjadi objek wisata tsunami itu menyebutkan sebelum kejadian dahsyat tersebut, kapal kayu dengan panjang 25 meter dan lebar 5,5 meter ini baru selesai menjalani perbaikan di tempat docking kapal Lampulo.Adun, sang penjaga kapal sebelumnya mendapat instruksi untuk menurunkan kapal tersebut ke sungai pada hari itu, 26 Desember 2004.Teuku Zulfikar yang berdomisili di Medan mendapat kabar dari adiknya Hasri dan Saiful bahwa kapal itu rencananya akan dibawa ke Lhoknga untuk diisi pukat.Sebelum rencana itu berjalan, tsunami telah terlebih dahulu menghanyutkan kapal berbobot 20 ton ini ke perumahan warga yang berjarak sekitar 3 Km dari tepi sungai.Saat ini, Kapal yang mendapat julukan 'Kapal Nuh' dari masyarakat Aceh ini ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Kebanyakan dari mereka ingin menyaksikan langsung bagaimana sebuah kapal yang menjadi saksi bisu dahsyatnya gelombang tsunami pada 2004 silam.
  IV.            Masjid Raya Baiturrahman 

Masjid Raya Baiturrahman mencatat lembaran sejarah yang begitu melekat bagi masyarakat Banda Aceh. Masjid yang berada tepat di jantung Kota Banda Aceh ini menjadi tempat berlindung ribuan orang saat tsunami menyapu kota.Masjir Raya Baiturrahman dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada 1022 Hijriyah/1612 Masehi. Masjid ini kemudian terbakar habis pada saat agresi militer Belanda kedua pada April 1873.Empat tahun setelah Masjid Raya Baiturrahman itu terbakar, pada pertengahan shafar 1294 H/Maret 1877 M, dengan mengulangi janji jenderal Van Sweiten, maka Gubernur Jenderal Van Lansberge menyatakan akan membangun kembali Masjid Raya Baiturrahman yang telah terbakar itu.Pernyataan ini diumumkan setelah diadakan permusyawaratan dengan kepala-kepala Negeri sekitar Banda Aceh. Dimana disimpulkan bahwa pengaruh Masjid sangat besar kesannya bagi rakyat Aceh yang 100% beragama Islam.Pada tahun 1992, dilakukan pembangunan dengan penambahan dua kubah dan lima menara. Selain itu, dilakukan perluasan halaman masjid sehingga total luas area masjid saat ini menjadi 16.070 meter persegi.Saat gelombang tsunami setinggi 21 meter menghantam pesisir Banda Aceh pada 26 Desember 2004, masjid ini termasuk bangunan yang selamat, meskipun terjadi kerusakan di beberapa bagian masjid.Upaya renovasi pasca-tsunami menelan dana sebesar Rp20 miliar. Dana tersebut berasal dari bantuan dunia internasional, antara lain Saudi Charity Campaign. Proses renovasi selesai pada 15 Januari 2008.
    V.            Kuburan Massal 

Gelombang tsunami yang menelan korban jiwa hingga mencapai 240.000 orang tidak hilang dari ingatan masyarakat Aceh. Di Bumi Rencong itu terdapat banyak kuburan massal untuk memakamkan para korban tsunami.Salah satu kuburan massal yang paling banyak terdapat korban dimakamkan adalah di Ulee Lheue dan Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar.Korban yang dikuburkan di kuburan missal Ulee Lheue lebih dari 14.264 orang. Kuburan massal ini biasanya dipadati peziarah yang kehilangan sanak keluarganya saat bencana tsunami meyapu pesisir Aceh pada 26 Desember 2004 silam.Kuburan massal Ulee Lheue dibangun seperti sebuah taman dengan rumput hijau dan pepohonan rindang. Kuburan massal ini dipagari tembok yang masih dapat dilihat dari luar areal.Lokasi kuburan yang berada tepat di tepi jalan menuju Pelabuhan Ulee Lheue tepatnya di Jalan Pocut Baren Nomor 30, ini memang mudah dijangkau. Di depan areal juga terdapat prasasti yang bertuliskan kuburan massal.Pada gerbang masuk kuburan massal berwarna hijau ini terdapat tulisan yang diambil dari salah satu surat dalam Al-Quran. Tulisan ini membuat bulu kuduk berdiri dan siapapun akan langsung merasakan kengerian bencana tsunami."Tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan," (Al-Anbiya : 35).Selain di kuburan massal Ulee Lheue, terdapat juga beberapa kuburan massal lainnya antara lain kuburan massal Lhoknga, Aceh Besar dan kuburan massal Siron di Jalan Bandara Sultan Iskandar Muda.Di kuburan massal Siron, menjadi areal pekuburan massal terbesar di Aceh. Tercatat hampir 50.000 korban tsunami dimakamkan di areal ini sehingga kuburan massal tersebut paling banyak dikunjungi peziarah.
  VI.            Monumen Aceh Thanks to the World 

Monumen Aceh Thanks to the World terletak di Blang Padang, tepat di depan Museum Tsunami Aceh. Monumen ini menjadi simbol syukur masyarakat Aceh kepada relawan, LSM, lembaga-lembaga negara, perusahaan, sipil, militer, baik nasional maupun internasional yang telah membantu Aceh pasca-tsunami.Bangunan berwarna putih tersebut terletak di sebelah utara lapangan berbentuk seperti gelombang tsunami yang mengingatkan siapa saja yang melihatnya bahwa Aceh pernah dilanda bencana mahadahsyat gelombang tsunami.Selain monumen, rakyat Aceh mengucapkan terima kasih mereka kepada negara-negara tersebut yang telah memberikan kontribusi untuk rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh melalui prasasti/plakat persahabatan.Disepanjang jogging track yang mengelilingi lapangan Blang Padang sepanjang 1 Km, terdapat 53 “Plakat Thank You and Peace”.Plakat yang berbentuk kapal hampir tenggelam itu merupakan bentuk terima kasih masyarakat Aceh kepada 53 negara dan masyarakat dunia yang telah membantu Aceh pasca tsunami.Pada plakat tersebut tertulis nama negara, bendera negara, dan rasa syukur ekspresi ‘Terimakasih dan Damai’ dalam bahasa masing-masing negara. Contohnya tugu kecil Republik Finlandia yang bertuliskan “Kiitos Rauha” yang artinya “Terima Kasih dan Damai”.Pada awalnya lapangan Blang Padang seluas 8 Hektare itu tidak seperti sekarang ini. Dulunya lapangan ini hanya di gunakan bila ada upacara-upacara bendera yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Aceh.Namun, kini lapangan Blang Padang Banda Aceh telah berubah menjadi alun-alunnya kota Banda Aceh semenjak lapangan ini di renovasi pasca kerusakan akibat gempa dan tsunami Aceh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar