MANUSIA
DAN PENDERITAAN
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal
sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah
gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang
harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara
lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan
seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan
bertingkah laku secara kurang wajar. Sikap negative misalnya penyesalan karena
tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri. Sikap positif
yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian
penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan
penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya
kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap
anti.
A.
Hal-hal positif yang dapat diterapkan dalam
kehidupan untuk menyikapi penderitaan :
1.
Tabah dengan
penderitaan yang sedang dialami, tidak pantang menyerah
2.
Selalu
bersyukur dengan apa yang telah kita dapat
3.
Selalu
membantu orang lain yang mendapatkan penderitaan
4.
Tidak
membesar-besarkan penderitaan
5.
Selalu
memiliki pengetahuan yang luas dalam hal penderitaan
6.
Selalu
positive thinking dengan apa yang kita dapat
7.
Membuat
penderitaan itu merupakan sesuatu yang positif untuk kita dan menjadi bangkit
dari keterpurukan
8.
Selalu
memakai pikiran kita dengan baik
9.
Membuat
penderitaan itu merupakan berkat dari Tuhan sebagai pikiran bahwa dengan
penderitaan hidup dapat menjadi lebih berwarna. Tidak hanya rasa manis saja
tetapi rasa pahit, asin, gurih, asam yang ada di dalam kehidupan kita
B.
Hal-hal negatif yang harus dijauhi dalam
kehidupan menyikapi penderitaan :
1.
Jangan
berfikir negatif tentang penderitaan yg kita hadapi
2.
Jangan
selalu melihat bahwa rumput di halaman orang lain lebih hijau dari pada rumput
di halaman rumah kita maksudnya Jangan melihat bahwa kehidupan orang lain lebih
indah daripada hidup kita, sebenarnya tanpa disadari hidup kita sudah indah
3.
Jangan
terlalu lama terpuruk dalam penderitaan
4.
Jangan
perpikiran negatif tentang penderitaan yg kita hadapi, anggap saja itu cobaan
yang akan indah akhirnya.
5.
Jangan
selalu menilai bahwa hidup kita ini menderita, karena penderitaan itu adalah
relatif. Maksudnya bahwa apa yang kita pikirkan tentang pengertian penderitaan
itu pasti berbeda dengan pengertian dari orang lain
6.
Jangan
selalu berpikir bahwa orang yang menderita adalah orang yang tidak dapat
berbuat apa-apa. Bangkitlah dengan penderitaan itu, tidak semua orang pernah
mendapatkan penderitaan yang sama denganmu
7.
Jangan
pernah menilai bahwa penderitaan adalah pemberian dari Tuhan. Penderitaan
adalah kita sendiri yang membuatnya. Kita yang menuai kita yang mendapatkan
hasilnya
8.
Jangan
melampiaskan rasa kecewa karena penderitaan yang kita hadapi kepada orang lain
9.
Jangan
pernah menyusahkan orang lain
10. Jangan
bersikap tidak peduli dengan penderitaan orang lain.
Salah
satu contoh manusia dan penderitaan :
A.
Pengertian Tsunami
Tsunami
(bahasa Jepang: 津波; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara
harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan
air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan
tiba-tiba. Sejarawan Yunani bernama Thucydides merupakan orang pertama yang
mengaitkan tsunami dengan gempa bawah laut. Namun hingga abad ke-20,
pengetahuan mengenai penyebab tsunami masih sangat minim. Penelitian masih
terus dilakukan untuk memahami penyebab tsunami. geologi, geografi, dan
oseanografi pada masa lalu menyebut tsunami sebagai "gelombang laut
seismik". Sejarah Jepang mencatat setidaknya 196 tsunami telah terjadi.
Tsunami
dan gelombang pasang sama-sama menghasilkan gelombang air yang bergerak ke
daratan, namun dalam kejadian tsunami, gerakan gelombang jauh lebih besar dan
lebih lama, sehingga memberika kesan seperti gelombang pasang yang sangat
tinggi. Meskipun pengertian yang menyamakan dengan "pasang-surut"
meliputi "kemiripan" atau "memiliki kesamaan karakter"
dengan gelombang pasang, pengertian ini tidak lagi tepat. Tsunami tidak hanya
terbatas pada pelabuhan. Karenanya para geologis dan oseanografis sangat tidak
merekomendasikan untuk menggunakan istilah ini.
B.
Proses Terjadinya Tsunami
Jika berbicara mengenai proses terjadinya
tsunami, maka kita tentu harus memulai dari penyebabnya, yakni perubahan
permukaan laut yang bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah
laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman
meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang
dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan
kelajuannya. Tsunami selalu diawali suatu pergerakan dahsyat yang lazim kita
sebut gempa. Gempa bumi juga terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng
samudera menelusup ke bawah lempeng benua. Meski diketahui bahwa gempa ini ada
beragam jenis, namun 90% tsunami disebabkan oleh pergerakan lempeng di dalam
perut bumi yang letaknya kebetulan ada di dalam wilayah lautan. Akan tetapi
perlu juga disebutkan, sejarah pernah merekam tsunami yang dahsyat akibat
meletusnya Gunung Krakatau. Gempa yang terjadi di dalam perut bumi akan
mengakibatkan munculnya tekanan ke arah vertikal sehingga dasar lautan akan
naik dan turun dalam rentang waktu yang singkat. Hal ini kemudian akan memicu
ketidakseimbangan pada air lautan yang kemudian terdorong menjadi gelombang
besar yang bergerak mencapai wilayah daratan.
Gelombang tsunami ini merambat dengan
kecepatan yang tak terbayangkan. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat
merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat
terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan
demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut.
Dan saat mencapai bibir pantai, kecepatannya berkurang menjadi 50 sampai 30
kilometer per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan
meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari
bibir pantai.Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa
diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran
gelombang tsunami. Jika kita mencermati proses terjadinya tsunami, tentu kita
paham bahwa tak ada campur tangan manusia di dalamnya. Dengan demikian, kita
tak memiliki kendali untuk mencegah penyebab tersebut. Namun, dengan persiapan
dan kewaspadaan yang maksimal, kita bisa meminimalisir dampak bencana tsunami
ini sendiri. Contoh yang baik sudah diperlihatkan Jepang. Meski rawan tsunami,
namun kesadaran rakyatnya mampu menekan jumlah korban akibat bencana tersebut.
C.
Gempa yang menyebabkan tsunami
1.
Gempa bumi
yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
2.
Gempa bumi
dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
3.
Gempa bumi dengan
pola sesar naik atau sesar turun
D.
Sistem Peringatan Dini Tsunami di Indonesia
Pemerintah Indonesia, dengan bantuan
negara-negara donor, telah mengembangkan Sistem Peringatan Dini Tsunami
Indonesia (Indonesian Tsunami Early Warning System - InaTEWS). Sistem ini
berpusat pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Jakarta.
Sistem ini memungkinkan BMKG mengirimkan peringatan tsunami jika terjadi gempa
yang berpotensi mengakibatkan tsunami. Sistem yang ada sekarang ini sedang
disempurnakan. Kedepannya, sistem ini akan dapat mengeluarkan 3 tingkat
peringatan, sesuai dengan hasil perhitungan Sistem Pendukung Pengambilan
Keputusan (Decision Support System - DSS).Pengembangan Sistem Peringatan Dini
Tsunami ini melibatkan banyak pihak, baik instansi pemerintah pusat, pemerintah
daerah, lembaga internasional, lembaga non-pemerintah. Koordinator dari pihak
Indonesia adalah Kementrian Negara Riset dan Teknologi (RISTEK). Sedangkan
instansi yang ditunjuk dan bertanggung jawab untuk mengeluarkan INFO GEMPA dan
PERINGATAN TSUNAMI adalah BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika).
Sistem ini didesain untuk dapat mengeluarkan peringatan tsunami dalam waktu
paling lama 5 menit setelah gempa terjadi. Sistem Peringatan Dini memiliki 4
komponen: Pengetahuan mengenai Bahaya dan Resiko, Peramalan, Peringatan, dan
Reaksi.Observasi (Monitoring gempa dan permukaan laut), Integrasi dan
Diseminasi Informasi, Kesiapsiagaan.
E.
Cara Kerja Sistem Peringatan Dini Tsunami di
Indonesia
Sebuah Sistem Peringatan Dini Tsunami adalah
merupakan rangkaian sistem kerja yang rumit dan melibatkan banyak pihak secara
internasional, regional, nasional, daerah dan bermuara di Masyarakat.Apabila
terjadi suatu Gempa, maka kejadian tersebut dicatat oleh alat Seismograf
(pencatat gempa). Informasi gempa (kekuatan, lokasi, waktu kejadian) dikirimkan
melalui satelit ke BMKG Jakarta. Selanjutnya BMG akan mengeluarkan INFO GEMPA
yang disampaikan melalui peralatan teknis secara simultan. Data gempa
dimasukkan dalam DSS untuk memperhitungkan apakah gempa tersebut berpotensi
menimbulkan tsunami. Perhitungan dilakukan berdasarkan jutaan skenario
modelling yang sudah dibuat terlebih dahulu. Kemudian, BMKG dapat mengeluarkan
INFO PERINGATAN TSUNAMI. Data gempa ini juga akan diintegrasikan dengan data
dari peralatan sistem peringatan dini lainnya (GPS, BUOY, OBU, Tide Gauge)
untuk memberikan konfirmasi apakah gelombang tsunami benar-benar sudah
terbentuk. Informasi ini juga diteruskan oleh BMKG. BMKG menyampaikan info
peringatan tsunami melalui beberapa institusi perantara, yang meliputi
(Pemerintah Daerah dan Media). Institusi perantara inilah yang meneruskan
informasi peringatan kepada masyarakat. BMKG juga menyampaikan info peringatan
melalui SMS ke pengguna ponsel yang sudah terdaftar dalam database BMKG. Cara
penyampaian Info Gempa tersebut untuk saat ini adalah melalui SMS, Facsimile,
Telepon, Email, RANET (Radio Internet), FM RDS (Radio yang mempunyai fasilitas
RDS/Radio Data System) dan melalui Website BMG (www.bmg.go.id).Pengalaman serta
banyak kejadian dilapangan membuktikan bahwa meskipun banyak peralatan canggih
yang digunakan, tetapi alat yang paling efektif hingga saat ini untuk Sistem
Peringatan Dini Tsunami adalah RADIO. Oleh sebab itu, kepada masyarakat yang
tinggal didaerah rawan Tsunami diminta untuk selalu siaga mempersiapkan RADIO
FM untuk mendengarkan berita peringatan dini Tsunami. Alat lainnya yang juga
dikenal ampuh adalah Radio Komunikasi Antar Penduduk. Organisasi yang
mengurusnya adalah RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia). Mengapa Radio ?
jawabannya sederhana, karena ketika gempa seringkali mati lampu tidak ada
listrik. Radio dapat beroperasi dengan baterai. Selain itu karena ukurannya
kecil, dapat dibawa-bawa (mobile). Radius komunikasinyapun relatif cukup
memadai.
F.
Langkah yang harus dilakukan Sinoman Sadar
Bencana antara lain :
1.
Petakan
daerah rawan genangan tertinggi tsunami, jalur evakuasi, dan tempat penampungan
sementara yang cukup aman.
2.
Berkoordinasi
dengan Badan Meterologi dan Geofisika (BMG), kepolisian, pemerintah daerah, dan
rumah sakit. Jika data dari BMG mengenai peringatan dini bencana tak bisa
diharapkan kecepatannya, komunitas ini harus menghimpun gejala-gejala alam yang
tidak biasa terjadi.
3.
Melakukan
pertemuan rutin untuk menambah pengetahuan mengenai gempa dan tsunami. Jika
perlu, mendatangkan ahli.
4.
Melakukan
latihan secara reguler, baik terjadwal maupun tidak terjadwal.
5.
Buat
deadline waktu respon evakuasi untuk diterapkan saat latihan agar dalam bencana
sesungguhnya telah terbiasa merespon secara cepat.
6.
Buat kode
tertentu yang dikenali masyarakat sekitar untuk menandakan evakuasi. Misalnya
di Pulau Simeuleu yang paling dekat dengan episentrum gempa Aceh, memiliki
istilah Semong yang diteriakkan berulang kali untuk menunjukkan adanya tsunami.
Dengan kode ini, otomatis harus dilakukan evakuasi secepatnya ke tempat yang
lebih tinggi.Menyebarkan gambar peta evakuasi di pelosok daerah tempat anggota
komunitas tinggal.
7.
Menyebarkan
gambar peta evakuasi di pelosok daerah tempat anggota komunitas tinggal.
G.
Sedangkan langkah yang harus dilakukan tiap
individu adalah :
1.
Siapkan satu
tas darurat yang sudah diisi keperluan-keperluan mengungsi untuk 3 hari. Di
dalamnya termasuk, pakaian, makanan, surat-surat berharga, dan minuman
secukupnya. Jangan membawa tas terlalu berat karena akan mengurangi kelincahan
mobilitas.
2.
Selalu
merespon tiap latihan dengan serius sama seperti saat terjadinya bencana.
3.
Selalu peka
dengan fenomena alam yang tidak biasa.
4.
Untuk
membaca tanda-tanda alam sebelum terjadinya tsunami,
5.
Terdengar
suara gemuruh yang terjadi akibat pergeseran lapisan tanah. Suara ini bisa
didengar dalam radius ratusan kilometer seperti yang terjadi saat gempa dan
tsunami di Pangandaran lalu.
6.
ika pusat
gempa berada di bawah permukaan laut dikedalaman dangkal dan kekuatan lebih
dari 6 skala richter, perlu diwaspadai adanya tsunami.
7.
Jangka waktu
sapuan gelombang tsunami di pesisir bisa dihitung berdasarkan jarak
episentrumnya dengan pesisir.
8.
Garis pantai
dengan cepat surut karena gaya yang ditimbulkan pergeseran lapisan tanah. Surutnya
garis pantai ini bisa jadi cukup jauh.
9.
Karena
surutnya garis pantai, tercium bau-bau yang khas seperti bau amis dan kadang
bau belerang.
10. Untuk
wilayah yang memiliki jaringan pipa bawah tanah, terjadi kerusakan
jaringan-jaringan pipa akibat gerakan permukaan tanah.
11. Dalam
sejumlah kasus, perilaku binatang juga bisa dijadikan peringatan dini
terjadinya tsunami. Sesaat sebelum tsunami di Aceh, ribuan burung panik dan
menjauhi pantai, sedangkan gajah-gajah di Thailand gelisah dan juga menjauhi
pantai.
H.
Tips Menghadapi Tsunami
1.
Jika kamu
berada di pantai dan secara mendadak melihat air laut yang surut melebihi dari
biasanya, segeralah lari ke tempat yang tinggi.
2.
Jika kamu
berada di pantai dan dari kejauhan tampak garis memanjang kehitaman tinggi, itu
adalah gelombang yang sangat tinggi. Segeralah lari ke tempat yang tinggi.
3.
Panjatlah
pohon yang cukup tinggi dan kuat, serta berpeganglah kuatkuat pada batang pohon
tersebut.
4.
Jika kamu
berada di rumah tingkat, segeralah naik ke lantai (tingkat) yang lebih tinggi.
I.
Tsunami dalam sejarah
A.
1 November
1755 - Tsunami menghancurkan Lisboa, ibu kota Portugal, dan menelan 60.000
korban jiwa.
B.
1883 - Pada
tanggal 26 Agustus, letusan gunung Krakatau dan tsunami menewaskan lebih dari
36.000 jiwa.
C.
2004 - Pada
tanggal 26 Desember 2004, gempa besar yang menimbulkan tsunami menelan korban
jiwa lebih dari 250.000 di Asia Selatan, Asia Tenggara dan Afrika. Ketinggian
tsunami 35 m,
D.
2006 - 17
Juli, Gempa yang menyebabkan tsunami terjadi di selatan pulau Jawa, Indonesia,
dan setinggi maksimum ditemukan 21 meter di Pulau Nusakambangan. Memakan korban
jiwa lebih dari 500 orang. Dan berasal dari selatan kota Ciamis
E.
2007 - 12
September, Bengkulu, Memakan korban jiwa 3 orang. Ketinggian tsunami 3-4 m.
F.
2010 - 27
Februari, Santiago, Chili
G.
2010 - 26
Oktober, Kepulauan Mentawai, Indonesia
H.
2011 - 11
Maret, Sendai, Jepang
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa
saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa
manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah,
dan air bersih.
TSUNAMI ACEH
Pada tanggal 26 Desember 2004, terjadi
gempa Bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh.Gempa terjadi
pada waktu 7:58:53 WIB. Pusat gempa terletak pada bujur 3.316° N 95.854°
EKoordinat: 3.316° N 95.854° E kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam
10 kilometer. Gempa ini berkekuatan 9,3 menurut skala Richter dan dengan ini
merupakan gempa Bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir ini yang
menghantam Aceh, ikhtisar lokasi gempa Intensitas Seismografis Densitas Peta
GoogleSumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur
India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.Gempa yang mengakibatkan
tsunami menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami
setinggi 9 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah.
Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah
kematian terbesar.Di Indonesia, gempa menelan lebih dari 126.000 korban jiwa.
Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di Meulaboh dan Banda Aceh di
ujung Sumatra. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena
tsunami. Tetapi, kebanyakan korban disebabkan oleh tsunami yang menghantam
pantai barat Aceh dan Sumatera Utara. Kota Banda Aceh seketika hancur, lumpuh,
bahkan rata dengan tanah. Hanya beberapa bangunan yang masih kokoh berdiri dan
menjadi tempat berlindung warga yang selamat dari terjangan gelombang dahsyat
itu.
Suasana di Lhok Nga, Aceh Besar, Nanggroe Aceh
Darussalam setelah terjadi tsunami tanggal 26 Desember 2004. Semua bangunan
hancur, kecuali masjid. DOK. TEMPO/Hariyanto
Kini,
setelah 9 tahun lebih telah dilewati, Aceh mulai bangkit. Roda perekonomian
masyarakat Aceh mulai bergulir. Bahkan, sisa-sisa keganasan tsunami 2004 itu
kini dijadikan museum dan tempat wisata.Jika Anda berkesempatan mengunjungi
Kota Bumi Serambi Mekkah ini, jangan lewatkan 6 objek wisata mengenang tsunami
tersebut. Yakni Museum Tsunami, PLTD Apung, Kapal Apung Lampulo, Masjid Raya
Baiturrahman, Kuburan Massal, Monumen Aceh Thanks to the World. pendirian monumen
peringatan adalah cara untuk memulihkan tekanan mental dan trauma yang dihadapi
para korban.
I. I.
Museum Tsunami
II.
PLTD Apung
III.
Kapal Apung Lampulo
IV.
Masjid Raya Baiturrahman
Masjid Raya
Baiturrahman mencatat lembaran sejarah yang begitu melekat bagi masyarakat
Banda Aceh. Masjid yang berada tepat di jantung Kota Banda Aceh ini menjadi
tempat berlindung ribuan orang saat tsunami menyapu kota.Masjir Raya
Baiturrahman dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada 1022 Hijriyah/1612 Masehi.
Masjid ini kemudian terbakar habis pada saat agresi militer Belanda kedua pada
April 1873.Empat tahun setelah Masjid Raya Baiturrahman itu terbakar, pada
pertengahan shafar 1294 H/Maret 1877 M, dengan mengulangi janji jenderal Van
Sweiten, maka Gubernur Jenderal Van Lansberge menyatakan akan membangun kembali
Masjid Raya Baiturrahman yang telah terbakar
itu.Pernyataan ini diumumkan setelah diadakan permusyawaratan dengan
kepala-kepala Negeri sekitar Banda Aceh. Dimana disimpulkan bahwa pengaruh
Masjid sangat besar kesannya bagi rakyat Aceh yang 100% beragama Islam.Pada
tahun 1992, dilakukan pembangunan dengan penambahan dua kubah dan lima menara.
Selain itu, dilakukan perluasan halaman masjid sehingga total luas area masjid
saat ini menjadi 16.070 meter persegi.Saat gelombang tsunami setinggi 21 meter
menghantam pesisir Banda Aceh pada 26 Desember 2004, masjid ini termasuk
bangunan yang selamat, meskipun terjadi kerusakan di beberapa bagian
masjid.Upaya renovasi pasca-tsunami menelan dana sebesar Rp20 miliar. Dana
tersebut berasal dari bantuan dunia internasional, antara lain Saudi Charity
Campaign. Proses renovasi selesai pada 15 Januari 2008.
V.
Kuburan Massal
VI.
Monumen Aceh Thanks to the World
Tidak ada komentar:
Posting Komentar